Salam semua,
Untuk dikongsi bersama dan disebarkan.. Sekadar pesanan kepada diri sendiri dan sahabat-sahabat yang berkunjung..:)
Saya pernah mengenal seorang teman yang sangat sukses di dalam kariernya. Dia mempunyai kehidupan yang sederhana, mobil yang cantik, pendapatan yang mencukupi dan kelulusan pegajian yang bagus. Dia sangat sibuk dengan kariernya, hingga terlupa untuk bercinta. Akhirnya dia bertemu dengan cintanya, dan merasa amat bahagia dengan nikmat Allah itu. Hari-harinya terasa cepat berlalu, dan terisi dengan kebahagiaan dan kegembiraan.Tapi tiba-tiba cintanya diuji, dan cintanya hancur dilanda badai. Dia langsung kecewa teramat sangat, hari-harinya dipenuhi dengan tangisan dan kesedihan. Namun berkat nasihat teman- teman yang menyayanginya, dia memutuskan, dia harus memulai hidupnya dari awal kembali. Dia akhirnya menyedari, semua peristiwa yang menjadikannya kecewa dan sedih menyedarkannya agar kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Munajatnya di sepertiga malam kini lebih panjang. Doanya tak putus di setiap kali lepas solat. Biarlah cintanya hanya untuk Allah. Alhamdulillah. Akhirnya, ketenangan memenuhi jiwanya.
Beruntunglah beliau karena Allah masih tidak melupakannya, dan menyambut cintanya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
( Az-Zumar: 49).
Setiap kali Allah memberikan ujian maka di saat itulah Allah melimpahkan keberkatan pada diri kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji hambaNya apakah mampu kita melewati ujian di saat dia sedang di atas? Di puncak kejayaannya? Di saat seperti inilah kita harus menilai diri kita. Apakah kita telah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan olehNya? Apakah kita lalai dengan kewajipan kita sebagai seorang muslim? Apakah kita lalai sebagai ketua rumah tangga atau tugas seorang isteri?
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
(Al-Baraqah : 155-157). |
|
Penulis asal: agussyafii.
Nurhani
Tiada ulasan:
Catat Ulasan